Keris Dhapur Jalak Ngore
Stok | Habis |
Kategori | Keris Pusaka Kamardikan, Keris Pusaka Kuno |
Keris Dhapur Jalak Ngore
Keris Dhapur Jalak Ngore
Keris Dhapur Jalak Ngore : Ricikan Dhapur Keris Jalak Ngore: Gandik Lugas, Pejetan, Tikel Alis, Sraweyan, Greneng.
Dapur Jalak Ngore memiliki bilah ukuran standar yang menampilkan ‘ada-ada‘ yang terlihat jelas hingga ke ujung bilah. Gandik itu polos dan sederhana. Jenis dapur ini juga dilengkapi dengan pejetan, tikel alis, sraweyan dan greneng. Selain itu, dapur ini tidak memiliki ricikan lainnya.
FILOSOFI
Keris dapur jalak ngore secara umum merupakan simbolisasi pencapaian kebahagiaan dan melepaskan dari segala permasalahan hidup ( terkait dengan nafkah). Burung Jalak menurut pandangan orang jawa : Kukila Tumraping tiyang Jawi, mujudaken simbul panglipur, saget andayani renaning penggalih, satemah saget ngicalaken raos bebeg, sengkeling penggalih. Candrapasemonanipun : pindha keblaking swiwi kukila, ingkang tansah ngawe ngawe ngupaya boga, kinarya anyekapi ing bab kabetahanipun. Dhumateng tuk sumberipun, asal usulipun, inggih punika wangsul dhateng susuhipum ambekta kabetahaning gesangipun.
Terjemahan secara bebas : Bagi Orang Jawa, burung merupakan symbol pelipur duka, memberikan rasa senang dihati, menghilangkan rasa kejengkelan hati, sedangkan gambaran sosoknya, dimana kepakan sayapnya melambai lambai sambil mengepakkan sayap bersuara dengan keras ( Ngore) merupakan usaha dalam mencari pangan( nafkah) untuk memenuhi kebutuhan. Burung yang telah mendapatkan pangan kemudian pulang kembali ke sarangnya ( Rumah dan Keluarganya).
Jalak merupakan burung peliharaan dalam masyarkat jawa yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap lingkungannya dan sesuatu ha lasing yang dijumpai (Wasoada). Dalam mencari makan, burung jalak mempunyai sifat saling menguntungkan (tidak merugikan orang lain). DI sisi lain, Jalak merupakan burung yang sangat setia terhadap pasangannya. Kata Ngore dapat berasal dari kata “Mudhar”, yang berarti mengurai. Ngore mempunyai makna aktif bergerak melepaskan dari kesulitan / keruwetan dari setiap permasalahan secara teliti dan bertahap. Hal ini Juga berorientasi pada ketekunan.
Ricikan pada Dapur Jalak Ngore mempunyai makna sebagai berikut :
Gandhip Polos merupakan symbol kekuatan, ketekunan dan rajin bekerja.
Tikel Alis merupakan simbol sifat manusia ada sisi baik dan buruk, keduanya harus dikendalikan. Dalam mencari nafkah, hendaknya selalu menimbang baik buruknya dan akibatnya terhadap martabat.
Greneng merupakan simbol “rasa” atau hati. Dalam menjalankan hidup segala sesuatu dilandasi dengan hati yang bersih dan baik prasangka.
Sraweyan merupakan simbol keluwesan, Dalam bekerja hendaknya menjaga keselarasan terhadap sesame, masyarakat, lingkungan dan dapat beradaptasi dengan kebiasaan setempat. SIkap menghargai orang lain.
Pijetan / Blumbangan, merupakan simbol keihklasan hati dan kesabaran. Tidak ada yang disebut takdir sebelum diawali dengan ikhtiar / usaha.
Memaknai Keris Jalak Ngore Sebagai Ajaran
Jalani hidup dengan hati yang senang dan lapang seperti wgambaran burung jalak yang sedang Ngore. Utamakan perbuatan yang baik ( Jawa : “dadya laku utama”) selalu menjaga ketakwaan kepada Tuhan dan hubungan kepada keluarga, masyarakat serta lingkungannya ( jawa : eling lan waspada). Dalam bekerja untuk mencari nafkah hendaknya berlaku jujur dan tidak merugikan orang lain. Setiap permasalahan / usaha harus dievaluasi secara teliti dan tekun ( sapa sing temen bakal tinemu, sapa sing tatag lan teteg bakal tutug).
Setiap permasalahan harus dihadapi dengan mengedepankan perasaan hati dan pikiran, ketimbang nafsu dan emosi. Demikian pula pada piwulang : Alon – alon waton kelakon, Gliyak gliyuk waton tumindak, yang berarti : meskipun pelan-pelan tapi mendapatkan hasil, tertatih – tatih tapi melaksanakan, Untuk mencapai cita cita dan tujuan, diperlukan kesungguhan, ketekunan, kewaspadaan dan kesabaran. Tidak ada orang sejahtera / kaya mendadak, semua harus dirintas dari bawah.
Tags: asal usul keris jalak ngore, Dhapur keris jalak ngore, filosofi keris jalak ngore, Keris Dhapur Jalak Ngore, Keris jalak ngore age, keris jalak nguwuh, khasiat keris jalak ngore
Keris Dhapur Jalak Ngore
Berat | 300 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 176 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Produk Terkait
Keris Pamor Ron Genduru Sungsang Keris Pamor Ron Genduru Sungsang adalah pusaka yang banyak diburu karena memiliki nilai estetika dan seni yang sangat tinggi. Keris dengan pamor ron genduru sungsang memang hampir mirip dengan pamor ron genduru hanya saja keris ini memiliki pola pamor yang terbalik. Keris dengan pamor ron genduru sungsang banyak diburu karena memiliki… selengkapnya
Rp 100.000.000Keris Pamor Ganggang Kanyut Keris Pamor Ganggang Kanyut adalah salah satu jenis pamor keris yang cukup langka dan banyak diburu. Kelangkaan tersebut menjadi sebuah nilai kebanggaan bagi yang memilikinya karena selain dari nilai materi keris dengan pamor ganggang kanyut ini memiliki nilai filosofi dan angsar yang cukup dalam. Keris dengan pamor ganggang kanyut ini memiliki bentuk… selengkapnya
Rp 60.000.000Keris Dhapur Jalak Sangu Tumpeng Keris Jalak Sangu Tumpeng : Ricikan Dhapur Keris Jalak Sangu Tumpeng: Gandik Lugas, Sogokan, Tikel Alis, Pejetan, Sraweyan, Ri Pandan, Gusen. JALAK SANGU TUMPENG, adalah salah satu bentuk dhapur keris lurus, ukurannya sedang. Gandik-nya polos, memakai pejetan, tikel alis, sogokan rangkap, sraweyan dan tingil. Ricikan lainnya tidak ada. Diantara para… selengkapnya
*Harga Hubungi CSKeris Dhapur Condong Campur Keris Condong Campur dapat dengan mudah dikenali dari sogokannya yang panjang, sedangkan ukuran keseluruhan bilahnya adalah keris ukuran standar. Ricikan Dhapur Keris Condong Campur terdiri dari Sekar Kacang, Jalen, Lambe Gajah Kalih, Sogokan Lajeng Dumugi Pucuk, Tikel Alis, Greneng, Gusen. Keris Condong Campur Dalam dunia keris muncul mitos dan legenda yang… selengkapnya
*Harga Hubungi CSKeris Mataram Panembahan Senopati Keris Mataram Panembahan Senopati ini memiliki dhapur bandotan. Keris dengan luk 11 berdhapur bandotan memang sulit untuk ditemukan selain itu keris ini memiliki pamor yang istimewa yaitu segoro muncar, sering digunakan untuk kerejekian. Keris pada era panembahan senopati memang memiliki ciri khas khusus dan bernilai tinggi. Selain keris ini memiliki usia… selengkapnya
Rp 5.000.000Keris Sinom Sepuh Keris Sinom Sepuh adalah salah satu jenis keris pusaka yang menjadi primadona. Keris yang memiliki ricikan : kembang kacang, lambe gajah satu, jalen, tikel alis, sogokan rangkap, sraweyan dan greneng. Keris sinom ini memang memiliki pesan yang sangat mendalam sehingga banyak dicari sebagai ageman khusus. Pada jaman dahulu keris sinom sering diberikan untuk… selengkapnya
Rp 6.500.000Keris Dhapur Pandawa Lare Keris Dhapur Pandawa Lare merupakan salah satu keris dengan luk 5. Keris pandawa lare memiliki bentuk bilah yang artistik sehingga jangan ditanyakan lagi tetang keindahannya. Keris pusaka pandawa lare banyak dicari karena terdapat angsar tuah dan juga pesan mendalam dibalik bilahnya. Keris pandawa lare ini memakai kembang kacang, lambe gajah, pejetan… selengkapnya
Rp 6.500.000Keris Udan Mas Sepuh Keris Udan Mas Sepuh merupakan keris yang banyak dicari. Ciri-ciri keris udan mas memiliki motif bulatan yang tersusun rapi dengan pola 212 dari pangkal bilah hingga ujung bilah. Keris ini memiliki bentuk dhapur tilam upih, keris yang populer dengan tuah dan angsarnya sebagai pusaka ketentraman sekaligus salah satu keris pusaka yang… selengkapnya
Rp 15.000.000Keris Pusaka Naga Sasra Majapahit Keris Pusaka Naga Sasra Majapahit merupakan satu-satunya keris yang sangat sulit dijumpai. Keris ini merupakan salah satu pusaka wingit yang cocok dijadikan pusaka andalan. Keris ini memiliki kekuatan yang sangat keras dan besar sehingga sangat cocok menjadi pendamping anda. Keris ini diperkirakan dibuat pada zaman Kerajaan Majapahit dan masih sejaman… selengkapnya
*Harga Hubungi CSKeris Dhapur Marak Keris Dhapur Marak jika dilihat dari fisiknya, bilanya berukuran sedang dan gandiknya polos juga memakai satu sogokan dibagian depan dan terdpat greneng lengkap tanpa ada ricikan lainya. Marak dari kata Jawa yang berarti ‘datang menghadap’. Istilah marak bisa berarti datang menghadap kepada seorang raja, pemimpin, orang yang pangkatnya lebih tinggi atau kepada… selengkapnya
*Harga Hubungi CS
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.